Sampang, Gerbang Interview.com - Budaya sapeh tok tok Madura Desa olor Banyuates Sampang sangat menarik dan sampai saat ini masih di lestarikan oleh warga desa olor, tapa'an dan planggaran.
(Budaya sapeh tok tokmadura-gerbang interview.com) |
Perlu anda ketahui Budaya Sapeh tok tok ini sudah ada sejak tahun 1970an. Budaya ini dijuluki sapeh tok tok karena ada dua sapi yang di adu dan dua sapi tersebut saling adu kepala dan adu kekuatan yang lari duluan itu yang kalah dan tok tok sendiri kalau di artikan bahasa Indonesia yaitu (Memukul).
(Budaya sapeh tok tokmadura-gerbang interview.com)
Jum'at(05/10/2017) H. Murtakim Kepala Desa Olor Saat diwawancarai awak media Gerbang Interview mengatakan,
"Budaya sapeh tok tok ini sejak era tahun 70an diikuti dari desa tetangga yaitu desa tapa'an desa Planggaran seiringnya kemajuan Zaman Budaya ini mulai terkikis bahkan pada tahun 2008. Budaya ini mulai dilupakan oleh masyarakat Madura Desa Olor karena Budaya ini menelan Biaya yang cukup Besar Mulai dari jamu sapi hingga uang rokok panitia dan Budaya Sapeh tok tok ini hanya hiburan dan Hadiahnya juga gak seberapa, "Ujarnya,
"Saya selaku kades Olor menghidupkan kembali Budaya Sapeh tok tok yang mulai punah dan dilupakan oleh masyarakat dan semua biaya saya semua yang tanggung mulai dari seragam panitia dan tukang kejarnya sapi kalau bahasa maduranya(BHUTO) demi menghibur masyarakat desa dan tidak melupakan Budaya ini, "Tambahnya.
Mansur salah satu warga olor saat diwawancarai awak media juga menympaikan sesuatu,
"Kami semua warga desa olor sangat terhibur dengan adanya lomba sapeh tok tok dan kami sangat berterimakasih kepada panitia terutama kades olor yang bisa menghidupkan kembali Budaya Sapeh Tok Tok ini, "Kata Mansur.
Pantauan dilapangan oleh rekan media Gerbang Interview Budaya sapeh tok tok ini sangat unik sekali uniknya itu ketika sapi di adu dan lari warga mengejar bersama sama dan siapa warga yang berhasil menangkap sapi yang lari suatu keberuntungan dan di yakini warga satu sampai dua hari kedepan akan mendapatkan rejeki dan perlu anda ketahui Budaya ini tidak sampai melukai sapi durasinya hanya 40detik-50detik.
Penulis : Faris Malik Reza |
Editor : Hilman Dani Aufar |